Selasa, 26 April 2011
Bersyukur Dalam Badai
Selasa, 12 April 2011
Jeli Memetik Peluang Bisnis Sandal dari Limbah Kelapa
Kejelian menangkap bisnis kerap kali membuat orang sukses menjadi wirausahawan. Hal ini lah yang dialami oleh Unardi perajin sandal dari limbah tempurung kelapa asal Purbalingga, Jawa Tengah.
Unardi mengungkapkan, ide membuat sandal tempurung kelapa muncul begitu saja. Inspirasinya berawal saat melihat potongan sisa tempurung yang telah dibuat berbagai macam kerajinan. Daripada potongan tempurung kecil-kecil tidak dipakai, ia lantas dimanfaatkan dengan cara dirangkai secara vertikal dan direkatkan dengan rem.
”Kebanyakan pesanan sandal tempurung untuk souvenir. Selain itu juga sejumlah pedagang dari luar kota seperti dari Bali, Jakarta dan Bandung, memesan sandal tempurung dari kami,” kata Unardi, Jumat (08/04/2011).
Selama ini alas kaki sandal kebanyakan dibuat dari karet atau bahan plastik. Produk milik Unardi ini justru memiliki ciri khas tersendiri, sehingga tak heran sandal Made in Purbalingga ini laris manis di banyak kota di Tanah Air.
Sandal ini ternyata diminati konsumen dari luar kota seperti Jakarta, Bandung dan Bali. Sementara di penjualan lokal, tidak begitu banyak dikenal. Bisa jadi, sandal tempurung buatan Purbalingga ini justru tidak banyak diketahui jika orang berasal dari Purbalingga.
Unardi menuturkan meski berbahan dasar sebagian besar dari tempurung kelapa, namun bagian alas sandal tetap menggunakan bahan karet atau plastik, sesuai selera konsumen. Sementara bagian pengikat kaki, juga sama dengan sandal lainnya. Tempurung hanya digunakan pada pelapis alas sandal.
Harga sepasang sandal ini juga tidak begitu mahal, cukup merogoh Rp 25.000, anda sudah bisa membawa pulang sepasang sandal unik ini. Harga itu berlaku untuk jenis sandal ukuran apa saja.
”Kami juga terus didorong oleh Disperindagkop Kabupaten Purbalingga untuk terus membuat produk-produk yang unik dan belum ada di masyarakat. Seperti sandal tempurung, juga meja tempurung, tempat tisue, kap lampu, asbak, tempat minuman dan sejumlah produk lainnya,” katanya.
Ketua kelompok pengrajin tempurung 'Manunggal Karya' Sutrisno mengatakan kini ia memiliki 42 orang anggota. Setidaknya ada 34 macam hasil kerajinan yang diproduksi dan dijual ke pasaran di sejumlah kota besar.
Hasil kerajinan ini sebagian besar untuk keperluan rumah tangga seperti irus, centong, sendok kayu kelapa, piring kayu, ciri dan penghalus sambal, jam tempurung dan sebagainya. Bahan dasar yang digunakan selain limbah tempurung, juga potongan kayu kelapa (glugu), dan potongan kayu melinjo.
”Kami secara terus menerus mendapat dukungan promosi dari Pemerintah Kababupaten Purbalingga melalui Disperindagkop Kabupaten Purbalingga, dan juga melalui Bank Jateng,” kata Sutrisno.
Unardi
Alamat:
Kelurahan Purbalingga Wetan, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
Selasa, 22 Maret 2011
Sukses Berternak Bebek Ala 'Dewa Duwe Duck'
Adalah Dewa Gede Putra Darmada, pemuda kelahiran Gianyar, Bali 21 September 1984 yang memulai usaha berternak bebek (Bali) sejak tahun 2009 dan kini sudah berhasil menangguk sukses. Dewo panggilan akrab Dewa Gede, mengatakan, untuk sukses dibisnis ini tidak lah susah, yang penting kata dia seorang peternak harus senang lebih dahulu dengan bebek sehingga punya rasa memiliki terhadap bebek.
Sesuai dengan nama bendera usahanya Dewa Duwe Duck yang berarti Dewa Punya Bebek, Dewo berhasil menjadi penyuplai bebek potong di wilayah Gianyar Bali dan sekitarnya. Bisnis usahanya hanya dimulai dari modal Rp 50.000 saja.
"Sejak awal saya memang senang dengan bebek, saya selalu senang melihat bebek," kata Dewo kepada detikFinance beberapa waktu lalu.
Dewo yang memang punya keluarga usaha pemotong hewan, awalnya cuma iseng-iseng membeli 10 ekor bebek anakan seharga Rp 30.000, lalu ia juga membeli konsentrat seharga Rp 20.000 untuk pakannya.
Walhasil tak disangka, bebek peliharaannya tumbuh kembang dengan cepat, dalam tempo 2 bulan ia berhasil memanen hasil jerih payahnya seharga Rp 500.000. Semenjak itu lah, ia semakin bersemangat memutar uangnya, yang akhirnya membawanya menjadi penyuplai 1200 ekor bebek per bulan di wilayah Bali dengan omset puluhan juta per bulan.
"Margin dibisnis bebek itu sekali panen bisa berlipat-lipat," kata Dewo yang merupakan salah satu peserta wirausaha Mandiri itu.
Ia kini sudah memiliki 4 buah kandang dengan masing-masing ukuran 4x6 meter, dimana setiap kandang bisa menampung 500 ekor bebek. Setiap dua minggu sekali ia mendatangkan bibit dari Badung Bali, sehingga panen bebek ia bisa lakukan setiap seminggu sekali.
Untuk urusan kandang, Dewo punya tips bagi yang mau memulai usaha bebek, yaitu usahan disiapkan kolam kecil di areal kandang untuk keperluan bebek mandi setiap harinya.
Hal ini penting agar kondisi bebek bisa terus bersih dan tak berbau. Mengenai bau, Dewo juga punya tips jitu agar kandang bebeknya tak mengganggu tetangga sebelah.
Syaratnya setiap pemberian pakan pagi dan sore, ia mencampurkan daun pepaya secukup agar kotoran bebek tak berbau. Daun pepaya juga berkhasiat membuat daging bebek akan lebih empuk jika dimasak, meskipun ia mengingatkan porsinya diberikan secukupnya karena daun pepaya memiliki rasa pahit yang tinggi.
Mengenai pakan bebek, selama ini ia hanya mengandalkan pakan bebek dari sisa makanan nasi restoran disekitarnya yang ia dapatkan cuma-cuma. Selain itu, yang terpenting harus ada campuran sayur yang bisa diperoleh dari sisa-sisa di pasar plus dicampur gedebong (pelepah) pisang yang dicacak yang sudah direbus.
"Berdasarkan pengalaman saya, bebek itu unggas yang tahan penyakit, dikasih makan apa saja mau. Tingkat kematiannya pun jauh dibawah 10%," katanya.
Untuk tetap menjaga kesehatan bebek terhadap penyakit yang sering menimpa bebek seperti flu, Dewo juga punya tips ampuh untuk mengobati bebek dari flu yaitu dengan memberikan campuran daun mengkudu dalam adonan pakan bebek.
"Berdasarkan hitungan saya biaya produksi untuk satu ekor bebek hingga panen termasuk karyawan hanya Rp 14.000," imbuhnya.
Ia juga menuturkan berternak bebek begitu menggiurkan, khususnya di Bali banyak masyarakat yang masih berternak bebek hanya sambilan yang hanya dijual ke pengumpul. Sementara konsep yang ia kembangkan adalah berternak bebek secara total dengan tidak melepas bebek namun dikandangkan dalam jumlah besar sehingga tingkat pertumbuhannya sangat cepat.
"Kalau saya langsung pasarkan ke konsumen seperti restoran, pecel lele, rumah makan, pendeta dan lain-lain," ujar Dewo.
Bahkan kata Dewo, jika dibandingkan berternak ayam, dari sisi harga, harga bebek cenderung tidak pernah turun dengan harga jual yang cukup bagus. Saat ini ia menjual bebeknya bervariatif, misalnya bebek dibawah 1 Kg dengan usia satu bulan khusus untuk pecel lele dijual Rp 25.000-30.000 per ekor, umur 2 bulan dijual Rp 35.000, hingga paling besar dijual Rp 60.000 per ekor untuk usia 3 bulan keatas.
"Terus terang saja, saya sekarang kewalahan meladeni permintaan, di wilayah Ubud saja permintaan pasar 1000 ekor per hari. Saya baru bisa suplai 100,"kata pemuda lulusan S-1 Peternakan Kampus Marwa Dewa ini.
Lewat keuletan dan keseriusannya ini, ia kini menikmati bisnisnya yang terus berkembang. Setidaknya ia sudah mandiri membangun kandang senilai Rp 14 juta di pekarangan rumahnya, bahkan Dewo sudah memiliki kendaraan mobil pick up sendiri untuk menopang kegiatan usahanya.
Intinya kata dia berbisnis ternak tidak lah susah, jika ada kemauan pasti bisa sukses. Untuk urusan modal, ia telah membuktikan bahwa memulai bisnis tak melulu merogoh kocek tebal.
"Dengan pakan sampah, kita menghasilkan produksi yang tinggi. Berternak tak selamanya pakai dana besar," tutur pengusaha muda usaha Mandiri yang memiliki 6 karyawan ini.
Potensi pasar bebek menurutnya tidak hanya di Bali saja, dibanyak daerah termasuk di Jawa peluang ini selalu ada. Permintaan terhadap bebek khususnya untuk sajian restoran terus meningkat.
Khusus untuk di Bali, bebek selain digunakan untuk pangan di restoran, bebek sering dipakai untuk pengganti angsa sebagai keperluan ibadah para pendeta Hindu. Terutama bebek putih, yang melambangkan kesucian terkait dengan Dewa Brahma.
Bagaimana mau mencoba, ternak bebek ala Dewo?
Dewa Duwe Duck
Dewa Gede Putra Darmada
Jl. Ida Bagus Mantra
Br. Pabean, Ketewel, Sukawati, Gianyar, Bali.
sumber:http://www.detikfinance.com/read/2011/02/03/183048/1559737/480/sukses-berternak-bebek-ala-dewa-duwe-duck
http://images.detik.com/content/2011/02/03/480/DewaBebek-dalam.jpg
Senin, 14 Maret 2011
Manisnya Bisnis Sederhana Juice Buah
Diana memulai usaha jus buah yang diberi nama 'Orie Juice' di 2002. Ide ini berawal ketika ia ingin menyajikan jus seenak yang dibuat oleh mama atau ibu di rumah. Oleh sebab itulah ia memilih usaha ini.
Modal awal yang dikeluarkan Farida bisa dibilang cukup murah, yaitu Rp 1.500.000. Modal itu ia gunakan untuk membeli etalase, blender, dan perangkat lainnya seperti buah, gelas, dan sedotan.
Jus buah yang ditawarkan oleh Diana ada 3 macam, yaitu jus 1 rasa buah, 2 rasa buah (jus poligami), dan 3 rasa buah (jus pelangi). Harga yang ditawarkan-pun cukup ringan di kantong.
Untuk jus 1 rasa, harganya dibanderol Rp 5.000, misalnya jambu, tomat, dan apel. Untuk jus 2 dan 3 rasa, pelanggan boleh memilihnya sendiri. Harga yang ditawarkan juga tak kalah ringan. Untuk jus poligami, harganya adalah Rp 8.000 sedangkan jus pelangi harga yang ditawarkan adalah Rp 10.000.
"Selama saya berjualan, prospek usaha ini sangat bagus karena banyak peminatnya. Apalagi jus buah kan sehat jadi banyak yang akhirnya berlangganan pada saya, misalnya pegawai di Nurul Fikri yang setiap hari memesan," ungkap wanita berusia 43 tahun ini ketika ditemui di tempatnya berjualan di kawasan Margonda, Depok, Sabtu (17/1/2011).
Disinggung mengenai usahanya yang kian laris tersebut, Diana mengatakan kunci suksesnya terletak pada rasa dan keramahan yang selalu ia berikan kepada pelanggan.
Diana menjamin jus yang ia jual komposisinya lebih banyak buah daripada airnya. Ia juga tidak menggunakan pemanis buatan serta menggunakan air galon Aqua asli, jadi rasanya benar-benar terjamin. Selain itu, buah yang dipakai juga bukan buah yang matang. Ia selalu memilih buah yang setengah matang karena rasanya lebih terjaga.
"Jangan menggunakan buah yang matang, rasanya pasti beda. Saya selalu menggunakan buah segar dan komposisi buahnya lebih banyak dibanding airnya. Takaran airnya hanya 1 cm untuk buah yang mengandung banyak air. Selain itu, cup-nya juga besar yang berukuran 16 cm. Jadi pelanggan puas minum jusnya," imbuhnya.
Selain karena komposisi buahnya lebih banyak, keunggulan lain yang ditawarkan oleh Orie Jus bila dibandingkan usaha sejenis di sekitarnya adalah jam buka Orie Juice hingga pukul 23.00 WIB. Jadi, bagi pelanggan yang pulang malam-pun bisa mampir untuk membeli jus.
"Biasanya kalau yang lain kan tutupnya jam 20.00 atau 21.00, saya tutupnya jam 23.00. Sampai jam 23.00 juga masih ada yang beli,” tambah Diana.
Lokasi usaha yang dipilih Diana berada di sekitar kampus UI Depok.
Ketika disinggung mengenai kendala usaha, apalagi jika lokasi usaha dekat dengan kampus yang sebagian besar pelanggannya adalah mahasiswa, Diana mengatakan ia tidak kuatir walaupun kampus sedang libur. Hal ini dikarenakan lokasi usaha yang dipilih Diana juga berada di pinggir jalan.
"Saya nggak kuatir kampus libur atau tidak karena pelanggan saya bukan hanya mahasiswa. Lokasi usaha saya kan di pinggir jalan, jadi siapapun bisa membeli," terang Diana.
Yang menjadi kendala utama Diana akhir-akhir ini adalah adanya iklim yang tidak menentu, yang lebih didominasi oleh hujan.
"Kalau musim hujan pembeli sepi. Karena musim hujan udaranya kan dingin, jadi pelanggan agak malas membeli minuman yang dingin," imbuhnya.
Kini, usaha jus buah yang didirikan Diana sejak 2002 berbuah manis. Puluhan pelanggan siap mengantre untuk dapat meneguk segarnya Orie Juice. Dalam satu hari, ketika sedang sepi saja Diana masih bisa memperoleh omzet sekitar Rp 200.000, sedangkan saat ramai, Rp 350.000 bisa ia kantongi setiap hariny
Sabtu, 12 Maret 2011
Persiapkan Putra-Putri Anda Sejak Dini Untuk Meraih Masa Depan Cemerlang
Pernahkah anda berpikir atau merenung sejenak apa yang akan terjadi 10-20 tahun kemudian.
Satu hal yg pasti adalah tantangan yang semakin berat dengan tingkat kompetisi yang semakin ketat dalam semua bidang kehidupan seiring dengan semakin bertambahnya populasi penduduk. Lalu bagaimana dengan nasib putra - putri anda kelak dikemudian hari ?? …hmm tentulah anda sebagai orang tua yang bijak tidak ingin putra/i anda mempunyai masa depan yang suram.
Saya yakin anda adalah orang yang mempunyai semboyan ‘ Hari ini lebih baik dari kemarin…hari esok lebih dari hari ini.
Lalu bagaimana mempersiapkan putra/i anda menyongsong masa depan yang lebih baik, diantaranya adalah::
Pemberian gizi yang baik, Memberikan bimbingan mental dan spiritual, Memberikan perhatian dan kasih sayang, memberikan pendidikan yg berkualitas disekolah populer.
Keempat hal tersebut merupakan modalitas yang harus anda berikan kepada putra/i anda.
Bisa saja anda memberikan warisan kekayaan kepada putra/i anda nantinya, tapi hal tersebut tak akan bertahan lama jika putra/i anda tidak bisa mengelolanya dengan baik.
Lalu faktor apa saja yang bisa menghambat / merusak masa depan putra/i anda. Ada dua faktor yang bisa merusak masa depan yaitu faktor internal dan external. Faktor internal yaitu lingkungan keluarga dimana peran anda bisa mengontrol kondìsi atau keadaan putra/i dan faktor eksternal yaitu lingkungan luar rumah seperti lingkungan sekolah dan lingkungan bermain putra/i anda. Khusus untuk lingkungan sekolah dpt dikontrol pihak sekolah sedang lingkungan bermain / pergaulan tak yang mengontrolnya. Lingkungan inilah yang berpotensi merusak masa depan putra/i kalau saja salah dalam memilih teman / lingkungan pergaulan.
Menuru hemat saya manfaatkanlah waktu luang tersebut untuk hal hal yg lebih bermanfaat dan menjauhi hal-hal yang tidak berguna…lalu bagaimana caranya..anda bisa meminta kembali kepada putra/i anda untuk mengerjakan PR atau membahas pelajaran yang pernah diajarkan disekolah disela waktu luang. Dengan demikian anda dapat memantau putra/i anda.
Untuk lebih meningkatkan prestasi belajar, anda dapat menggunakan jasa guru privat yang akan membimbing dan menemani putra/i anda belajar dirumah untuk memaksimalkan prestasi putra/i anda disekolah
Mendidik Anak Untuk Bisa Menghasilkan Uang
KESALAHAN masyarakat kita yang menyebabkan penduduk Indonesia sangat tertinggal dibanding negeri jiran seperti Malaysia dan Singapura, karena sejak anak-anak kita tidak dididik dan dilatih untuk berpikir bagaimana bisa menghasilkan uang dengan berjualan.
Umumnya, banyak orang tua yang meminta anak-anaknya untuk belajar dengan baik biar nantinya dapat pekerjaan di instansi pemerintah, lembaga-lembaga/perusahaan yang memberikan gaji besar kepada karyawannya. Hampir sedikit sekali orang tua yang meminta anaknya untuk berdagang, berjualan, bekerja mandiri, setelah lulus sekolah.
Maka, setelah lulus sekolah, hampir semua generasi muda beramai-ramai melamar pekerjaan. Sangat sedikit yang langsung membuka usaha sendiri. Kalau toh ada, biasanya karena sulit memperoleh pekerjaan, sehingga terpaksa membuka usaha sendiri.
Kata mentor coaching nasional, Ustad Samsul Arifin, ini merupakan kesalahan besar masyarakat Indonesia, sehingga kita tak maju-maju. Masyarakat kita selalu terbelenggu kemiskinan akibat mindset atau paradigma berpikir tentang pendidikan anak-anaknya.
Ini harus diubah. Sejak kecil, anak harus dibiasakan untuk berusaha mandiri. Mereka dilatih, bagaimana bisa menghasilkan uang sendiri tanpa tergantung kepada orang lain.
Diberikan Komisi
Barangkali ini contoh yang sangat bagus dari kawan saya, yang memang telah punya pikiran maju untuk mewujudkan kesejahteraan bagi dirinya, keluarganya, dan masyarakatnya. .
Dia punya tujuh tempat kursus Bahasa Inggris di Semarang. Sasarannya murid-murid SMA. Yang menarik adalah cara dia mencari peserta kursus. Dia tidak harus mencari sendiri, tetapi merekrut siswa SMA dari banyak sekolahan.
Siswa yang berhasil mengajak siswa lain untuk bergabung dalam lembaga kursus Bahasa Inggris yang dipimpinnya diberi komisi sekian persen dari biaya kursus. Misalnya, biaya kursus Rp 50.000 per bulan, maka siswa yang berhasil mengajak siswa lain ikut kursus akan diberi komisi Rp 20.000.
Jika dia berhasil mengajak 10 teman, maka dia akan menerima komisi Rp 200.000. Begitu seterusnya.
Menurut dia, ada dua keuntungan dengan cara mencari peserta kursus yang dia terapkan.
Pertama, dia tidak perlu mencari sendiri calon siswa yang bersedia mengikuti kursus di lembaganya. Dengan perekrutan seperti itu, dia otomatis memiliki pemasar yang banyak.
Praktek semacam ini telah umumnya dijalankan di bisnis online. Pemilik produk biasanya menawarkan kepada membernya untuk menjadi afiliasi atau reseller, dengan komisi (fee) sampai 70 persen. Hasilnya, sangat luar biasa.
Kedua, dia (teman saya) bisa melatih para siswa untuk mendapatkan uang, yang berarti membantu meringankan beban orang tua. Siswa yang bersangkutan nantinya juga akan terbiasa untuk selalu berpikir bagaimana bisa menghasilkan uang sendiri. Jadi, mereka akan punya keterampilan dalam berbisnis.
Keluar sekolah, mereka sudah biasa menjalankan kegiatan bisnis/usaha. Tidak khawatir menjadi pengangguran. Malah nantinya diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja.
Selamat mempraktekkan cara ini, termasuk bagi orang tua dalam mendidik anak-anaknya. Kata Ustad Samsul, orang tua jangan mendidik anaknya untuk menjadi peminta kerja, tetapi pencipta pekerjaan. Orang yang bisa menciptakan pekerjaan atau berbisnis akan cepat sukses daripada yang hanya sebagai pekerja.
Bagaimana Memilihkan Sekolah Anak Yang Tepat
Anda sedang bersiap mencari sekolah baru untuk putra-putri Anda? Sebaiknya carilah referensi yang memadai dulu sebelum menentukan sekolah yang akan dipilih. Anda juga harus bertindak cerdas dan cermat dalam memilih sekolah. Bukan maksud saya untuk menjustifikasi sekolah tertentu jelek atau baik, melainkan sekedar mengingatkan akan target masing-masing orang tua terhadap pendidikan anak-anaknya. Ini penting mengingat pilihan orang tua bisa jadi akan menentukan masa depan anak Anda kelak.
Berbeda pada saat menentukan jenjang pendidikan strata 1, yang penentuannya didominasi atas kehendak anak. Pada jenjang sekolah dasar dan menengah faktor orang tua masih berperan penting bahkan lebih dominan. Untuk itu orang tua perlu sedikit pemahaman dan pertimbangan yang matang sebelum memilihkan sekolah untuk anak-anaknya.
Sekolah memang bukan satu-satunya pilar penentu masa depan Anak. Banyak pilar lain yang turut menyokong, misalnya keluarga, kompetensi anak, bakat lahir, dan lingkungan sosial. Namun sekolah memiliki peran yang lebih dominan dalam membentuk karakter dan mengembangkan kompetensi anak. Maka tidak heran jika semua orang tua menginginkan anaknya bisa masuk di sekolah unggulan/berkualitas. Mereka berharap anak-anak mereka akan memperoleh pendidikan yang lebih baik di sana. Dan ketika lulus nanti akan menjadi anak yang pintar dan terampil sebagaimana yang diharapkan.
Boleh dan sah-sah saja memiliki harapan sebaik itu. Namun, sebagai orang tua Anda harus realistis dan siap dengan konsekuensi apa pun yang harus ditanggung. Anak anda harus betul betul siap mental dan pikiran, begitu pula dengan Anda yang harus siap dengan segala kewajiban yang dituntut nantinya. Baik itu biaya maupun partisipasi aktif yang telah diprogramkan sekolah. Bila Anda dan anak Anda memang sudah siap dengan semua itu, maka bersegeralah memenangkan persaingan ketat merebut bangku sekolah unggulan. Semoga berhasil!
Tips Memilihkan Sekolah Untuk Anak
Bila dalam penjelasan sebelumnya saya khususkan kepada para orang tua yang menghendaki anaknya masuk di sekolah unggulan. Yaitu sekolah yang memang telah memiliki reputasi baik dan memiliki nilai plus dibandingkan dengan sekolah-sekolah lain, penjelasan dan tips berikut saya khususkan bagi Anda yang masih mencari-cari sekolah yang cocok untuk Anak Anda.
Anda tentu memiliki pertimbangan sendiri dan berbeda-beda soal kelangsungan pendidikan anak Anda. Namun, setidaknya tips berikut bisa membantu Anda mengingat faktor lain yang mungkin terlupakan dalam daftar pertimbangan Anda.
Tentukan Visi Keluarga Terhadap Anak Anda
Apa harapan yang Anda inginkan pada anak Anda pada masa depan mereka. Harapan yang baik adalah yang memenuhi dua hal: ingin bisa apa anak Anda dan ingin menjadi apa anak Anda ke depan. Dan keinginan tersebut harus seimbang antara sukses dunia dan akhirat.
Pilih Sekolah Yang Memiliki Visi Yang Relevan
Anda harus datang ke sekolah yang akan Anda pilih untuk memastikan bahwa sekolah tersebut memiliki visi yang sama atau mendekati dengan visi keluarga Anda. Visi sekolah bisa Anda ketahui dengan cara berdialog langsung dengan pimpinan sekolah atau Anda baca brosur-brosurnya. Namun perlu diketahui bahwa tidak semua brosur sekolah merepresentasikan secara nyata kondisi sekolah. Beberapa brosur sengaja didesain untuk menampilkan hal-hal yang terbaik saja dari sekolah. Jadi, Anda harus cerdas juga dalam membaca brosur sekolah.
Libatkan Anak Anda
Perlu Anda sadari bahwa yang akan sekolah adalah anak Anda. Mereka perlu diajak untuk menentukan pilihan. Tentu dengan pengarahan sebelumnya. Sampaikan harapan Anda terhadap masa depan anak Anda sehingga menjadi pertimbangan anak kita ketika ikut memilih sekolah.
Lihat Program Sekolah
Setelah Anda mengetahui visi sekolah maka coba Anda teliti program-program yang dirancang oleh pihak sekolah. Apakah program-program itu cukup untuk mencapai visi sekolah yang diharapkan. Untuk itu tanyakan pula indikator-indikator tercapainya visi sekolah untuk melihat kecukupan programnya.
Siapa Guru-Gurunya
Sekolah berkualitas hampir selalu identik dengan guru-gurunya yang berkualitas. Oleh karena itu, guru harus menjadi pertimbangan utama dalam memilih sekolah anak Anda. Hal yang penting perlu dicermati adalah bagaimana akhlak mereka serta apakah mereka mudah diajak kerja sama untuk mendidik anak Anda.
Cari Referensi dari Lulusan
Output atau income siswa pada sebuah sekolah adalah bukti paling real dari kualitas sekolah yang ditawarkan. Anda bisa bertanya pada teman atau tetangga atau saudara atau orang lain yang Anda kenal yang putranya ada di sekolah yang Anda pilih.
Apakah Fasilitas Sekolah Aman dan Nyaman
Fasilitas sekolah tidak harus mewah. Yang terpenting adalah pertama tidak membahayakan fisik anak Anda dan yang kedua rapi dan bersih. Sekolah yang rapi dan bersih secara tidak langsung mengajarkan anak Anda untuk bersikap rapi dan bersih. Demikian sebaliknya, kelas-kelas yang kotor akan menjadikan anak kita kehilangan sense tentang kebersihan.
Amati Budaya Sekolah
Sekolah yang memiliki budaya/kultur yang baik akan melahirkan sikap-sikap yang baik pada anak didiknya. Sekolah yang berkualitas minimal harus memiliki 5 budaya: budaya disiplin waktu, budaya membaca, budaya bersih, budaya prestasi, dan budaya akhlak yang mulia.
Aktivitas Kegiatan Ekstrakurikuler
Sekolah yang baik adalah sekolah yang memberikan support dan waktu yang memadai untuk kegiatan ekstrakurikuler. Semakin beragam kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan maka semakin baik sekolah tersebut. Anak anda akan memiliki banyak pilihan sesuai minatnya. Dan yang pasti anak Anda akan semakin betah di sekolah untuk mengikuti kegiatan-kegiatan sekolah yang kreatif dan produktif tersebut.
Jarak Sekolah dan Sarana Transportasi
Anda juga harus mempertimbangkan jarak sekolah dengan rumah Anda. Cari sekolah yang lebih dekat dengan rumah Anda. Selain ringan di ongkos dan menghemat waktu, sekolah yang dekat dengan rumah akan menghemat energi anak Anda.
Perhatikan juga sarana transportasi yang menghubungkan sekolah dengan rumah Anda. Jika menggunakan sana transportasi umum, pertimbangkan kemudahan mendapatinya. Dan bila Anak Anda menggunakan kendaraan pribadi, perhatikan faktor keselamatan selama perjalanan pulang pergi ke sekolah.
Kemampuan Dana Anda
Sekolah yang bermutu biasanya membutuhkan pendanaan yang lebih besar. Untuk itu Anda harus jeli menghitung kemampuan keuangan untuk membiayai sekolah Anak Anda. Anda tidak perlu memaksakan diri. Buatlah perencanaan yang matang untuk kebutuhan pendidikan Anak. Sukur-sukur Anda menemukan sekolah yang berkualitas namun dengan biaya yang relatif murah. Cari referensi sebanyak-banyaknya soal yang satu ini. Jangan biarkan keuangan keluarga Anda menjadi tidak sehat atau anak Anda gelisah karena di tengah jalan Anda merasa tidak mampu lagi membiayai kebutuhan sekolahnya.
Itulah beberapa pertimbangan yang bisa Anda gunakan sebelum menentukan sekolah yang tepat untuk anak Anda. Pada realitanya mungkin tidak semua daftar pertimbangan di atas dapat terakomodir secara baik. Namun, saya yakin Anda lebih tahu mengenai skala prioritas yang Anda tetapkan.
Bahaya Dari Efek Gigi Berlubang
- apakah anda sangat suka makan yang manis..?suka minum yang manis, suka jajan yan manis….? Jika iya maka anda harus sedikit bisa menahan rasa ingin anda terhadap manis, Karena berdasarkan penelitian, bahwa makanan yang manis merupakan faktor terbesar yang menyebabkan gigi berlubang. Dan perlu anda tahu bahwa gigi belubang dapat menimbulkan banyak penyakit baik itu yang ringan sampai penyakit yang akut ( bisa menimbulkan kematian ).
- ketika anda mengkonsumsi makanan manis, maka kandungan gula pada makanan itu akan menempel pada kerak gigi dan jelas akan menimbulkan bibit gigi berlubang ( ini terjadi dalam kurun waktu 2 menit ). Jadi bagi anda para penggila permen, coklat , dan semua makanan yang manis sebaiknya anda dengan seksamam membaca artikel ini. Karena percaya atau tidak gigi berlubang mempunyai akibat yang fatal jika kita tidak peduli.
- saat gigi berlubang maka didalamnya ada infeksi terhadap gigi. apabila tida ditambal segera maka akan mengakibatkan infeksi yang semakin dalam terhadap gigi itu, lalu menjalar kedalam rongga syaraf dan menyebabkan timbulnya abses diujung akar gigi. Abses gigi adalah kumpulan nanah YANG DIAKIBATKAN dari infeksi yang terjadi pada rongga syaraf gigi yang rasa sakitnya sangat luar biasa. Jika masih terus terjadi infeksi pada rongga syaraf gigi maka gigi berlubang akan mengakibatkan beberapa penyakit diantaranya :
- tanggalnya gigi yang berlubang tadi
- mediastinitis ( Peradangan pada dada )
- sepsis ( peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi )
- facial cellulitis, Ludwigs angina ( penyebaran infeksi kedalam jaringanlunak misalnya jantung, hati dan lainya )
- osteomyelitisof the jaw ( Penyebaran infeksi kedalam tulang rahang gigi )
- penyebaran lainya kan mengakibatkan abses otak ( infeksi pada otak manusia )
- endocarditis ( peradangan yang terjadi pada lapisan jantung, otot jantung dan katup jantung )
- pnemonia ( radang paru aru )
Jika di bedah lebih lanjut akan ada banyak lagi efek yang sangat berbahaya sari gigi berlubang. Jadi untuk kita yang lebih ingin sehat silakan lebih diatur pola makan dan cara konsumsi makanan kita. Artikel ini tidak melarang anda untuk mengkonsumsi makanan manis namun saya menyarankan untuk mengatur pola makan anda.
Ada beberapa tip agar anda tetap bisa mengkonsumsi makanan manis tanpa harus khawatir akan mengakibatkan gigi berlubang. silakan ikuti langkah sederhana ini :
1. Usahakan makan atau minum dengan kadar yang tidak terlalu manis.
usahakan anda mengkonsumsi makanan atau minuman yang lebih wajar kadar gulanya. jangan terlalu banyak menambahkan pemanis, coklat, atau gula pada konsumsi anda. karena makanan atau minuman yang terlalu manis akan mengakibatkan proses infeksi pada kerak gigi terjadi begitu cepat.
2. Jangan Makan / minum yang manis sebelum tidur
jika anda hoby makanan atau minuman manis. saya sarankan agar tidak mengkonsumsinya sebelum anda tidur, Karena saat anda tidur infeksi terhadap gigi akan terjadi begitu cepat dan sulit ditanggulangi.
3. Jangan lupa menggosok gigi setelah konsumsi yang manis
setelah anda mengkonsumsi makanan manis pastikan anda menggosok gigi agar sisa makanan manis itu bisa hilang dari gigi anda. jika anda belum sempat menggosok gigi silakan berkumur dengan air bersih atu netralkan dengan banyak minum air putih.
Kamis, 06 Januari 2011
Peluang Usaha Mengubah Pengeluaran Menjadi Pemasukan
terima kasih untuk pak Adi yg sudah sharing...
banyak perusahaan yang tidak sadar bahwa mereka dapat merubah pengeluaran menjadi bisnis baru.
di sini ane mau cerita dikit.
berikut adalah satu contoh kasus aja gan yang akan saya sampaikan.
gini ceritanya gan.
beberapa waktu lalu saya bekerja di sebuah perusahaan distributor.
setelah sekian tahun saya berkarya di daerah, saya pun mendapatkan kesempatan untuk tidak sekedar menjadi pelaksana, tapi juga pengambil keputusan, dan penetap kebijakan di pusat.
saat pertama bertugas di pusat, saya melihat banyak kelemahan, inefisiensi dan pemborosan, tentu hal ini sudah saya rasakan saat saya masih di daerah, namun beruhubung hanya sebagai pelaksana, saya hanya bisa menerima.
salah satu hal yang sering di keluhkan oleh bagian keuangan ialah tingginya biaya kirim yang selama ini terjadi.
setelah di analisa total biaya kirim yang di keluarkan lebih dari 20% dari omset yang ada. tentu ini sangat merugikan, dan bisa mengurangi margin yang di dapat.
kita pun mencoba memutar otak untuk melakukan efisiensi.
kasus yang ada ialah: untuk pengiriman di jakarta kita menggunakan jasa kurir dengan biaya per alamat Rp. 1250 dengan minimal order 1000 alamat. dan untuk luar kota kita pakai berbagai expedisi.
setelah melalui berbagai proses pertimbangan. akhirnya kita memutuskan untuk daerah jakarta kita tidak lagi memakai jasa kurir. sebagai penggantinya saya meminta setiap karyawan untuk mencari tenaga ojek atau lainnya yang akan kita bina menjadi tenaga kerja lepas, setelah diamati rata2 kemampuan kirim per orangnya mencapai antara 70 sampai 95 alamat per area. (biasanya satu area sekitar 2 kelurahan) dan untuk satu tenaga pengiriman kita bayar Rp.50.000/hari. dengan minimal pengiriman 70 alamat, dan apabila lebih saya berikan bonus.
coba kita hitung saja secara ekonomis, saat menggunakan kurir kita di kenai biaya Rp.1.250 apabila ada 70 alamat biaya yang di keluarkan menjadi Rp.87.500. dan apabila menggunakan tenaga lepas biaya yang di keluarkan hanya Rp.50.000.
ada banyak keunggulan saat kita menggunakan tenaga lepas. mereka dapat kita jadikan alat promosi berjalan. mulai dari motornya yang kita kasih logo dan info promosi, lalu jaketnya dan helmya. dan orangnya tersebut pun bisa menjadi humas dan sales kita secara tidak langsung, karena saat melakukan pengiriman kita meminta agar mereka bisa menampung keluhan pelanggan, menerima usulan pelanggan dan sambil menawarkan produk yang lainnya.
dan untuk pengiriman keluar kota yang biasanya kita menggunakan expedisi saya mencoba mengakali dengan cara baru, apabila sebelumnya untuk jogjakarta rata-rata kita kirim sekitar 3 ton dengan biaya Rp.900/kg maka total biaya yang di keluarkan adalah 2.700.000. saya berinisiatif untuk mengubah cara pengiriman, apabila sebelumnya kita hitung perkilo. saya rubah debgan sistim sewa mobil, saya sewa mobil box dobel untuk sekali jalan ke jogja Rp.750.000/24 jam, dan biaya operasionalnya Rp.1.250.000.
lumayan menghemat, sekitar Rp.700.000
seiring berjalan waktu dengan sistim baru yang kita pakai ini ternyata cukup efisien. malah bisa menjadi unit bisnis yang baru, lalu saya coba jual konsep ini ke perusahaan lain untuk menangani jasa pengiriman mereka, sekaligus bisa jadi ajang promosi perusahaanya.
dan jadilah ini sebagai unit bisnis baru yang cukup mengahasilkan.
maka pengeluaran pun menjadi pemasukan.
demikianlah sedikit cerita dari saya, sebetulnya masih banyak hal dari kejadian di atas yang menjadi pemasukan, tapi biarlah anda semua berfikir kretif lagi.
apabila agan2 semua juga punya jurus merubah pengeluaran menjadi pemasukan mohon di share di sini. semoga bermanfaat.
Menyulap Limbah Menjadi Barang Yang Berharga
MENYULAP LIMBAH JADI BARANG BERHARGA
Foto: Usep Usman Nasrulloh, 2008, Kreasi Daur Ulang Iyom
Iyom Rochaeni, warga Cihampelas Bongkaran RW 15 Kota Bandung punya tangan ajaib yang bisa menyulap sampah plastik menjadi tas eksklusif, keranjang buah, pernak-pernik boneka Barbie, taplak meja, sajadah, serta berbagai barang berguna lainnya.
Iyom Rochaeni, warga Cihampelas Bongkaran RW 15 Kota Bandung punya tangan ajaib yang bisa menyulap sampah plastik menjadi tas eksklusif, keranjang buah, pernak-pernik boneka Barbie, taplak meja, sajadah, serta berbagai barang berguna lainnya.
Di tangan Iyom, berbagai "sampah" kemasan bisa didaur ulang menjadi tas-tas yang menarik. Ada dua rahasia yang dia pegang untuk menjadi seperti itu, yaitu niat baik dan ketekunan.
Semuanya berawal ketika Iyom beserta 25 warga kampungnya mengikuti program "Cikapundung Bersih" pada 2006, yang digelar oleh USAID. Kala itu, perempuan berumur 54 tahun ini masuk ke dalam kelompok peduli sampah dan mendapat begitu banyak informasi tentang bahaya limbah plastik terhadap lingkungan dan masa depan umat manusia.
Sebenarnya Iyom tidak terlalu mengerti bahasan ilmiah tentang limbah plastik. Yang dia tahu, dia diminta untuk melakukan sesuatu dengan sampah plastik. Iyom mulai mengumpulkan limbah plastik seperti kantong plastik atau keresek, kemasan minuman dan makanan instan, kemasan detergen dan pewangi pakaian, serta sedotan. Setelah melihat bentuk dan pola gambar kemasan plastik itu, barulah terpikir oleh ibu tiga putri ini untuk membuatnya menjadi tas belanja.
"Waktu itu saya baru bisa menggunakan kemasan plastik besar seperti bungkus minyak goreng dan pewangi, lalu menjahitnya. Tapi karena saya tinggal di perkampungan, susah mendapat limbah plastik ukuran besar. Soalnya kita biasa beli eceran, kemasan yang kecil-kecil," tuturnya.
Kondisi ini kembali memaksa Iyom untuk memutar otak mencari cara untuk memanfaatkan limbah plastik yang lebih kecil dan tiba-tiba saja dalam kepalanya muncul ide, dianyam.
Iyom lalu mulai mengumpulkan kemasan plastik ukuran kecil, mengelompokkannya, dan mencucinya. Setelah dilap satu per satu, kemasan plastik itu dipotong sesuai dengan corak yang akan ditonjolkan. Pekerjaan ini dilanjutkan dengan melipatnya menjadi bentuk bujur sangkar dengan ukuran sesuai kebutuhan.
Kotak-kotak kecil inilah yang kemudian Iyom rangkai menggunakan jarum dan benang kasur, menjadi bentuk-bentuk yang terpikir olehnya. Khusus untuk limbah kantong plastik, Iyom punya teknik menganyam yang berbeda.
Harga yang dia pasang untuk setiap barang ciptaannya terbilang mahal, Rp 35.000,00-Rp 100.000,00. Bukan kepicikan atas nama keuntungan yang berada di balik penetapan harga tinggi itu, melainkan alasan yang lebih sederhana dan sangat menyentuh.
"Sengaja harganya dibikin mahal supaya ibu-ibu yang ingin barang yang saya bikin tidak bisa beli dan memilih membuatnya sendiri. Kalau begitu kan sampah plastik yang dimanfaatkan jadi lebih banyak," katanya.
Dari iseng, kegiatan baru istri Emuy Sunardi (64) ini berubah menjadi hobi. Tidak pernah sekalipun dia melewatkan sampah plastik yang tertangkap matanya. Sampai-sampai sang anak mengeluhkan rumah mereka yang kini seperti tempat sampah. Di mana-mana terdapat gantungan tas plastik berisi limbah plastik yang siap disulapnya menjadi bentuk baru. Bahkan, cucunya yang duduk di bangku SD kini terbiasa membawa pulang setiap sampah plastik yang ditemukannya di jalan.
**
Iyom adalah perajin limbah plastik pertama yang menerapkan teknik menganyam dalam kreasinya. Idenya itu membuat nenek enam cucu ini kebanjiran tawaran sebagai pelatih dalam pelatihan daur ulang di berbagai kota di Indonesia. Kini dia sudah membagi ilmunya ke banyak peserta pelatihan di Tasikmalaya, Ciamis, Subang, Surabaya, hingga Aceh.
Selain itu, namanya pun sudah sangat dikenal di kalangan mahasiswa dan aktivis lingkungan. Pada beberapa kesempatan, sekelompok mahasiswa datang ke rumahnya hanya untuk belajar menganyam limbah plastik menjadi tas atau keranjang.
Tidak jarang pula rombongan turis asing mengunjungi kediamannya dan membawa pulang beberapa hasil kreasi Iyom sebagai oleh-oleh. Iyom juga beberapa kali diundang untuk memajang karya-karyanya di pameran yang digelar ITB dan Itenas.
Begitulah Iyom. Tidak pernah pelit berbagi ilmu kepada siapa pun yang mau berguru. Suatu saat cucunya datang bersama beberapa temannya sambil membawa limbah plastik. Mereka lalu minta diajarkan membuat tempat pensil dari limbah tersebut. Walau tidak punya pengalaman membuat benda itu sebelumnya, Iyom dengan sabar membimbing anak-anak itu. Menurut Iyom, tawa dan ucapan terima kasih mereka sudah cukup membuatnya puas.
Atas keputusannya untuk menyelamatkan lingkungan, Iyom dianugerahi penghargaan dari Wali Kota Bandung, Juli lalu. Akan tetapi penghargaan itu hanya berupa piagam. Jauh dari perhatian yang diharapkan Iyom dari Pemerintah Kota Bandung.
"Saya ingin punya sanggar sendiri supaya dapat dengan leluasa melatih lebih banyak orang lagi untuk mengelola limbah plastik. Lebih banyak orang kan berarti lebih banyak limbah yang termanfaatkan," katanya, tanpa peduli tentang hak cipta yang seharusnya dia miliki atas ide dan hasil karyanya itu. (Lia Marlia)***